Senin, 31 Mei 2010

Pantai Kuta Lombok


Mendengar nama Pantai Kuta (baca: Kute), semua orang pasti langsung mengasosiasikannya dengan pulau dewata Bali. Tidak banyak orang yang tahu bahwa di pantai selatan Pulau Lombok juga terdapat sebuah pantai indah yang juga bernama Kuta. Keunikan dari pantai ini yaitu dari area pantai yang dilingkungi oleh perbukitan, pasirnya yang berwarna sangat putih dan sangat sepi pengunjung, terlebih di hari kerja. Pantai Kuta Lombok tampaknya belum banyak dieksploitasi oleh pemerintah daerah setempat untuk dijadikan tujuan wisata unggulan selain Senggigi yang namanya sudah mendunia.

Pantai Kuta sudah menjadi salah satu tujuan wisata saya pada saat merencanakan berwisata ke Lombok, walaupun penginapan tetap memilih di daerah Senggigi dengan pertimbangan karena lebih banyak pilihan hotel, makanan dan akses mudah ke kota Mataram.

Perjalanan ke Pantai Kuta dari Senggigi memakan waktu sekita 2.5 jam, melalui kota Mataram. Sebaiknya rencanakan dulu jam keberangkatan anda, termasuk di mana anda akan makan siang. Jika perlu, konsultasikan juga dengan petugas hotel atau supir taksi, tempat-tempat lain yang mungkin anda ingin kunjungi sekaligus.

Menjelang tengah hari, kami sampai di Pantai Kuta, dan keindahan pantai ini tidak mengecewakan. Perjalanan yang cukup jauh terbayar ketika melihat keindahan alam yang masih asli. Area parkir mobil berada di bukit, dan kami harus berjalan kaki menuruni bukit untuk dapat masuk ke area pantai. Tampaknya, kamilah satu-satunya pengunjung pantai di siang itu. Tak ada satu pun pengunjung lain, yang ada hanyalah penjual-penjual cendera mata yang menghampiri kami dan menawarkan dagangannya.

Pulau Gili Trawangan


Gili Trawangan adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili yang terdapat di sebelah barat laut Lombok. Trawangan juga satu-satunya gili yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa. Di antara ketiga gili tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling beragam; kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur pulau ini.

Trawangan punya nuansa "pesta" lebih daripada Gili Meno dan Gili Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving (dengan sertifikasi PADI), snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda mengelilingi pulau.

Di Gili Trawangan (begitu juga di dua gili yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan dari ketiga gili itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.


Air terjun Sendang Gila

Air terjun Sendang Gila terletak di desa Senaru. Dari pintu loket, jalan setapak semen menurun diselingi tangga yang lumayan banyak. Di lokasi itu ada dua air terjun. Setelah beberapa saat kita asyik kecibung di sungai, di bawah gerujugan air terjun itu, lalu kita lanjut ke bagian dalam hutan buat nyamperin air terjun yang lebih besar. Untuk mencapai air terjun terbesar di lokasi ini, kita harus keluar dari jalur jalan semen. Melintasi jalan setapak kecil mengikuti aliran irigasi, melwati jembatan yang sekaligus selokan irigasi di ketinggian sekitar 20 m di atas sungai tertutup pepohonan rimbun. Setelah itu kita harus menyebrang sungai, meloncat-loncat di atas batu-batu sungai, hingga akhirnya lanjut menyusuri jalan setapak. Perjalanan dari air terjun pertama hingga air terjun ke dua kisarannya makan waktu kurang lebih 15 menit saja. Sampai akhirnya kita tiba di air terjun besar yang suaranya bergemuruh kenceng.


Air terjun itu berukuran besar. Dengan dinding-dinding raksasa setengah melingkar, lembab dan berlumut. Langsung aja gejebar-gejebur kaya anak kecil kami maen-maen aer di sana, jejeritan ga keruan saking girangnya. Lalu mandi menyegarkan diri di kolam dan aliran sungai nan bening setelah pendakian panjang di Rinjani. Oya, penduduk di sekitar percaya kalo habis mandi di sana kita bakal keliatan lebih muda setaun!!!


Gunung Rinjani



Gunung Rinjani merupakan sebuah simbol kesakralan dan mistis di Pulau Lombok baik bagi suku asli Sasak yang mayoritas beragama Islam dan bagi Suku Bali yang beragama Hindu. Mitos dan legenda, pantangan dan larangan yang berkembang menjadi kepercayaan turun temurun membuat Gunung Rinjani menjadi semakin menarik untuk dieksplorasi, terutama bagi anda pecinta alam, baik alam nyata maupun alam gaib. Sejak dahulu kala, Gunung Rinjani menjadi sumber inspirasi, kekuatan dan kehidupan bagi masyarakat Lombok dan Bali (terutama yang menetap di Lombok) dalam arti yang seluas luasnya. Rinjani menjadi tempat ibadah, tempat melakukan pemujaan, tempat bertapa tempat menyucikan senjata pusaka bagi kedua kelompok masyarakat tersebut. Selain itu, Gunung Rinjani memberikan kehidupan bagi seluruh kawasan pertanian yang ada di Pulau Lombok karena dari kawasan hutan lindung yang ada di Gunung Rinjani, air mengalir terus sampai ke segala penjuru Pulau Lombok. Ini terjadi karena keberadaan Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani yang terletak pada ketinggian sekitar 2000 m di atas permukaan laut yang tidak saja menakjubkan secara keindahan namun juga berkedudukan penting karena berfungsi sebagai penampumng air yang tak kunjung kering sepanjang tahun yang selanjutnya teralirkan ke kawasan pertanian di seluruh Pulau Lombok.

Hutan Monyet Pusuk



Rimbunnya pepohonan yang terhampar, dan berjajar rapi di tepian jalan, mengikuti kontur lokasi yang berbukit, seakan menghadirkan nuansa kesegaran yang begitu alami di puncak pusuk, atau pusuk pass (perbatasan Lombok barat dan Lombok utara).

Pusuk pass, seringkali di manfaatkan banyak wisatawan, pelancong, atau pun pengendara yang melintas di jalan raya pusuk, entah menuju mataram atau sebaliknya menuju Lombok utara. Biasanya kalau saya melintas di jalan ini, selalu menyempatkan diri untuk menikmati suasana di pusuk pass ini. Sambil menyeruput kopi dan beristirahat sejenak mengumpulkan tenaga sebelum melanjutkan perjalanan, terang Fianto Widawan, salah satu pengendara motor ketika dijumpai Korean Berita tengah istirahat disebuah berugak pinggir jalan.

Hutan pusuk sendiri merupakan hutan konservasi, produksi, dan hutan lindung yang termasuk dalam kawasan hutan rinjani barat, dengan memiliki luas sebesar 43.550,23 hektar serta 162 jenis pohon yang tumbuh di areal ini. Antara lain Sono Keling atau Dalbergia Latifolia, Daoki yang memiliki nama latin Duacontomelori Mangiferum, serta yang banyak terdapat berjejer rapi di tepi jalan, Mahoni atau Swettania Macrophylla.

Kamis, 20 Mei 2010

Pulau Gili Air




Pulau Gli Air adalah pulau yang terdekat dengan daratan pulau Lombok. Pulau ini juga memilki pantai yang sangat putih dan hamparan terumbu karangnya. Diantara ketiga pulau pulau di bagian utara pulau Lombok, Gili Airlah yang memiliki pulau terbesar. Di pulau ini juga terdapat berbagai macam aneka hotel dari bintang hingga kelas melati juga restaurant yang menyediakan berbagai macam makanan mulai dari makanan khas Lombok hingga makanan Eropa.

Tanjung Klui




Tanjung Klui memiliki pemandangan dan panorama yang tak kalah indah dengan puncak Malimbu

Puncak Malimbu




Malimbu yang terletak beberapa kilometer menuju arah Utara wisata Senggigi menyimpan tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi terutama pada saat Matahari terbenam, dari atas perbukitan dapat terlihat dengan jelas puncak Gunung Agung dibalut dengan matahari terbenam serta bayang bayang ombak lautan selat Bali, ini adalah merupakan tempat yang paling indah untuk menyaksikan Matahari terbenam serta 2 Gili ( Gili Trawangan dan Gili Meno) terlihat dengan jelas dari atas Bukit Malimbu.

Tempat ini memang sangat mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi, taxi maupun sepeda motor tapi jangan pernah berharap menuju kesana dengan menggunakan bemo sebab jurusan untuk kesana memang tidak ada, ada baiknya anda menyewa sepeda motor di beberapa counter di sekitar kawasan wisata Senggigi dengan tarif sewa per harinya Rp. 55.000 untuk jenis Motor VARIO atau MIO. Dan apabila anda bersama keluargan anda bisa menyewa kendaraan menuju Malimbu dengan tarif sekitar Rp. 150.000,- untuk jenis kendaraan Toyota Kijang

Selasa, 18 Mei 2010

Pulau Gili Meno

Gili Meno adalah salah salah satu dari 3 Pulau kecil yang berada diwasan wisata. Letaknya berada di Gili Trawangan dan Gili Air. Dari Mataram sekitar 45 menit perjalanan menempuh kawasan wisata senggigi yang berlatarkan pemandangan pantai yang menakjubkan ataupun melalui kawasan wisata hutan monyet pusuk dan hutan lindung yang lebat. Disini terdapat taman burung yang memiliki koleksi burung burung yang langka dari Indonesia dan mancanegara. Pasirnya yang putih dan masih alami sangat cocok digunakan untuk tempat berlibur keluarga.

Sukarara









kain tenun atau dikenal dengan kain songket adalah ciri khas dari Pulau Lombok. Kain songket merupakan kain tenunan yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak, emas atau benang warna di atas benang lungsi, terkadang juga ada yang dihiasi dengan manik-manik, kerang atau uang logam. Sekarang ini pusat pengrajin kain songket adalah desa Sukarara, disinilah jika ingin membeli kain tenun tradisional khas Lombok, serta melihat bagaimana para penenun melakukan pekerjaannya. Lokasinya terletak 25 km dengan kendaraan dari kota Mataram. Desa ini sangat menarik untuk dikunjungi karena kegiatan sehari-hari masyarakat di desa ini telah menenun. Ciri khas tenunan dari desa Sukarara ini adalah tenunan memakai benang emas, desa ini telah dikenal menjadi salah satu obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh para tamu nusantara maupun mancanegara.

Di sepanjang jalan desa ini banyak toko-toko yang menjual kain tenun dari desa setempat maupun dari desa sekitarnya. Para wanita di desa dengan pakaian adat sasak selalu siap mendemontrasikan ketrampilan mereka. Namun selain kain songket yang dikenal saat ini ternyata banyak para wanita yang masih melakukan kegiatan menenun ini dengan cara tradisional, klasik alias cara jaman dulu kala, disamping untuk menjaga adat istiadat juga sebagai daya tarik wisata. Pembuatan kain tenun cara klasik atau tradisional ini adalah dari mempersiapkan pembuatan benang serta pembuatan zat warna. Pembuatan benang secara tradisional dengan menggunakan pemberat yang diputar2 dengan jari2 tangan, pemberat tersebut berbentuk seperti gasing terbuat dari kayu atau terakota. Bahan membuat benang selain kapas, kulit kayu, serat pisang, serat nanas, daun palem dsb. Pembuatan zat warnanya terdiri dari dua warna biru dan merah. Warna biru didapatkan dari indigo atau Mirinda Citrifonela atau mengkudu. Selain itu ada pewarna dari tumbuhan lain seperti kesumba (sono keling), yang pasti jaduull banget deeehh...tapi asyik!!

Mengenai motif kain songket ini macam2, ada yang motif ayam, trus ada lagi motif kembang delapan, motif kembang empat dan masih sangat banyak lagi motif2 lainnya, apalagi semakin ke pedesaan bagian dalam akan semakin banyak motif2 dengan pengertian masing2, maksudnya setiap motif mempunyai arti dan maknanya sendiri2. Na kalo temen2 sekarang lebih menyukai motif cecak (baca juga Kain Songket Sasak) karena masyarakat Lombok mempercayai binatang tersebut bisa membawa keberuntungan (katanyaaa...)

Pura Meru


Pura Meru, sebuah karya besar dan mengagumkan dari orang Bali, terletak berseberangan dengan Taman Mayura dan dibangun bersamaan pada tahun yang sama (1720), letak Pura ini di tengah kota Cakranegara, mudah dijangkau, banyak kendaraan umum dan dekat dengan hotel, baik hotel berbintang maupun hotel-hotel Melati.

Pura Meru, terletak di tengah Kota Cakranegara dibangun pada tahun 1720 di bawah pangawasan Anak Agung Gde Karang Asem salah satu Raja Karang Asem yang dapat menguasai sebagian Wilayah Pulau Lombok, berkuasa pada tahun 1740 -1894. Pura ini merupakan Pura besar di P. Lombok dan salah satu Pura yang sangat menarik dan Indah, Pura Meru dibangun dengan maksud untuk tempat bersembahyang umat Hindu di Lombok, Pura Meru terdiri tiga halaman yang luas mebentang dari arah barat ke timur, halaman paling barat terdapat Rumah "Kulkul" atau Kentongan, halaman tengah terdapat dua buah bangunan besar yang beundak-undak (tangga), bangunan ini digunakan untuk tempat menyusun sesaji untuk Upacara dan Sembahyangan sedangkan halaman paling timur terdapat bangunan tiga buah menara menjulang tinggi yang terdiri dari susunan atap yang khas dan unik, sebelas susun atap pada menara tengah, dan sembilan susun pada menara kiri dan kanan, merupakan simbol dari Dewa Shiwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Untuk menuju lokasi Pura Meru sangat mudah, karena terletak ditengah-tengah kota dan banyak kendaraan umum yang melaluinya. Selain Taxi, kendaraan umum yang dapat dipergunakan adalah ANGKOT (bemo) angkutan rakyat yang banyak beroperasi di jalan, dengan tarif relatif murah dan kendaraan tradisional CIDOMO, atau kereta kuda. Jarak tempuh dari Pelabuhan Lembar ± 20 km, sedangkan dari Pelabuhan Udara SElaparang ± 5 km.

Taman Narmada


Taman Narmada adalah sebuah taman peninggalan dari Kerajaan Karangasem Sasak yang dibangun oleh Raja Anak Agung Dede Karang Asem, merupakan salah satu peninggalan Raja-Raja Bali yang ada di Lombok. Taman ini dibangun kurang lebih pada tahun 1838 atau sebelum tahun 1894. Taman Narmada yang terletak 10 Km dari arah timur Cakranegara merupakan tiruan dari Danau Segara Anak yang terdapat di kaldera Gunung Rinjani.


Taman Narmada oleh pemerintah setempat ditetapkan sebagai salah satu benda Cagar Budaya dan dilindungi oleh undang-undang. Kendati sudah ditetapkan sebagai benda Cagar Budaya, sampai sekarang taman ini masih difungsikan dan dimanfaatkan sebagai sarana kegiatan ritual keagamaan khususnya agama Hindu, terutama pada kelompok bangunan yang dianggap sakral. Sedangkan kelompok bangunan profan (yang tidak disakralkan) pada umumnya dimanfaatkan oleh para wisatawan sebagai sarana rekreasi. Kelompok bangunan yang bersifat sakral, yaitu kelompok bangunan yang ada di sebelah Timur, berupa bangunan pura (Pura Kelasa) dan Kelebutan (tempat mata air "air awet muda"). Sedangkan bangunan yang bersifat profan, berada di sebelah Barat, yaitu Bale Mukedas atau Bale Agung. Bale Agung adalah tempat raja beristirahat sambil melihat-lihat selir-selir raja yang sedang mandi.

Minggu, 16 Mei 2010

Rumah Suku Sasak


Dalam membangun rumah, suku sasak memiliki kekhasan tersendiri. Rumahnya berdinding geribik dan beratap gerabah. Sementara lantainya terbuat dari campuran tanah dan tahi sapi. Kemudian digosok sekian lama sehingga seperti semen. Tahi sapi berfungsi untuk menghilang nyamuk dan membuat hangat rumah. Makanya di desa tersebut jarang kita dapati rumah yang berjendela.Perabotan rumah tangganya pun terbilang sederhana. Hanya ada peralatan dapur, tempat tidur, lemari dan kadang ada televisi.

Batu Bolong


Batu Bolong merupakan kawasan wisata berbentuk pura diatas batu karang berlubang yang menjorok ke bibir pantai. Selain menjadi objek wisata, Pura Batu Bolong juga masih menjadi tempat sembahyang umat Hindu Lombok. Turis mancanegara sering mengunjungi tempat ini karena lokasinya yang strategis berdekatan dengan jalan raya Senggigi. Saat masuk ke dalam pura para pengunjung diminta untuk mengenakan tali terbuat dari kain berwarna kuning. Katanya sebagai syarat untuk memasuki sebuah pura.

Desa Banyumulek

Lokasi berada di bagian barat Pulau Lombok dan bisa ditempuh dengan kendaraan sekitar 30 menit dari kota Mataram, desa Banyumulek terkenal dengan hasil kerajinan gerabah dengan kualitas eksport, dan hasil kerajinan gerabah ini di eksport ke luar negeri.

Batu Layar

Tempat suci bagi para penganut Wetu Telu. Batu Layar ramai dikunjungi pada saat "lebaran ketupat" yang merupakan lebaran bagi orang yang berpuasa 1 minggu setelah lebaran Idul Fitri.

Pantai Senggigi


Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pulau Kuta di Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan dapat melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar.